Pemeriksaan
Tanda Tanda Vital
PENGERTIAN :
Pemeriksaan
fisik atau pemeriksaan tanda-tanda vital adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit
JENIS
PEMERIKSAAN TTV :
Pemeriksaan
Suhu Tubuh
Pemeriksaan
nadi
Pemeriksaan
Tekanan darah
Pemeriksaan
pernapasan
Pemeriksaan
bio metrika dasar
Pemeriksaan
neorologi
I.
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH :
LANDASAN
TEORI
Pemeriksaan
suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh
menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu
harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur
oleh hipotalamus.
PENGERTIAN
Suhu tubuh
merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari
tubuh ke lingkungan.
Produksi
panas yang dihasilkan tubuh antara lain berasal dari :
Metabolisme
dari makanan ( Basal Metabolic Rate )
Olahraga
Shivering
atau kontraksi otot skelet
Peningkatan
produksi hormon tiroksin ( meningkatkan metabolisme seluler )
Proses
penyakit infeksi
Termogenesis
kimiawi ( rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin atau dari
rangsangan langsung simpatetik )
Proses
hilangnya panas tubuh :
1. Radiasi
adalah
pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak langsung.
Ex : orang
berdiri didepan lemari es yang terbuka
2. Konduksi
adalah
pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak langsung,
ex : kontak
langsung dengan es
3. Konveksi
adalah
pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara.
Ex :udara
yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4.
Evaporisasi
adalah
pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan.
Ex :
pernapasan dan perspiration dari kulit.
keringat
meningkatkan pengeluaran panas tubuh
Factor yg
mmpengaruhi suhu tubuh :
Umur
Aktifitas
tubuh
Jenis
Kelamin
Perubahan
emosi
Perubahan
Cuaca
Makanan,
minuman
Rokok n
obat2an
Lokasi
pemeriksaan suhu tubuh :
Pengukuran
suhu tubuh dapat dilakukan dibeberapa tempat yaitu :
di mulut
(oral),
anus
(rectal),
ketiak
(axilla)
telinga (
auricular )
Alat
pengukur suhu tubuh :
Secara umum
pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer kaca (glass thermometers) dan
termometer digital, Skala yang sering digunakan adalah termometer skala Celcius
( Centigrade) yang mempunyai skala dengan titik beku air 0 derajat Celcius dan
titik didih 100 derajat Celcius.
Prosaedur
pemeriksaan :
Pengukuran
suhu oral dianggap paling mudah dan aman, namun kurang akurat Penggunaan sering
dilakukan pada :
Anak
Pasien
dengan radang mulut
Pasien yang
bernapas dengan mulut atau menggunakan alat bantu napas
II.
PEMERIKSAAN NADI
LANDASAN
TEORI :
Denyut ini
dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan
disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat
tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri
PENGERTIAN :
Denyut nadi
merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung.
Denyut nadi
(pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung.
Factor yg
mmpengaruhi prubahan nadi :
Cemas dan
stres
Penyakit
trutama penyakit cardio vascular
suhu
aktifitas
dan olah raga
makanan dan
minuman
umur dan
jenis kelamin
Lokasi
pemeriksaan nadi :
1. Arteri
radialis
Terletak
sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada
sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin
2. Arteri
Brankialis
Terletak di
dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa antekubital).
Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant
3. Arteri
Karotid
Terletak
dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diantara
trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, kasus
cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak
4. arteri
poplitea
terletak
pada belakang lutut
5. arteri
dorsalis pedis atau arteri
tibialis
posterior pada kaki
Alat yg
dGunakan untk mmeriksa nadi :
Stethoscope
(auskultasi)
Jeri-jari
tangan (palpasi)
Prosedur
perhitungan :
hitung nadi
selama 1 menit
bila
perhitungan selama 15 detik maka dikalikan 4 (empat)
bila
pertingan selama 30 menit maka dikalikan 2 (dua)
perhitungan
perkalian hanya dilakukan pada frekuensi nadi yang teratur
III.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
LANDASAN
TEORI :
Pemeriksaan
tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah
akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang
disebut tekanan systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan
diastole.
Satuan
Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mm hg).
PENGERTIAN :
tekanan
darah adala kecepatan aliran darah persatuan dinding pada pembuluh darah yang
diberikan oleh darah yang mengalir
Faktor yg
mempengaruhi TD :
Tolakan
perifer
Gerakanmemompa
oleh ajntung
Volume darah
Kekentalan
darah
Latihan
fisik
Posisi tubuh
Makanan,
minuman n obat – obatan
Lingkungan
emosi
Lokasi
pemeriksaan :
Lengan,sebaiknya
lengan kiri karena dekat dengan jantung dan hindari penempatan manset pd lengan
yg terpasang infus, terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula,
trauma dan tertutup gip/balutan
Pergelangan
kaki bagian atas
Alat yang
digunakan :
1.
Stethoscope,Bagian-bagiannya terdiri dari
gagang
selang
penghubung
bel n
diafragma
2.
Sphygmanometer ( digital n air raksa )bagiannya tediri dari
manometer
air raksa n klep pembuka pnutup
manset
pengisi udara
selang dari
karet
pompa udara
dari karet n secrup pmbuka pnutup
IV.
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
LANDASAN
TEORI :
Seseorang
dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal. Pernapasan
yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/
inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi.
Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.
PENGERTIAN :
1 Pernapasan
adl suatu pross kluar dan masukx udara dalam paru2 yang disertai dg suatu
keadaan pertukaran gas O2 dengan CO2
2.
Pernapasan luar adl proses penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara
keseluruhan
3.
Pernapasan dlm adl proses prtukaran gas antara sel jaringn dg cairan sekitarx
Teknik
pemeriksaan pernapasan :
Lihat
Dengar
Rsakan
Pada
penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx
sedang dihitung
ANATOMI :
Hidung
Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Bronkeulus
Alveoli
Paru - paru
FISIOLOGI :
Udara masuk
kedlm rongga hidung, udara tersaring, dihangatkan n dilembapkn.pertikel2 debu
yg kasar dpt disaring oleh bulu2 hidung yg trdapt dlm lubang hidung sdangkn
pertikel halus akan trjerat dlm lapisan mukus sehingga udara yg xmpe paring bbs
debu n brsuhu mndekti shu tubh serta dg klebabn 100 %. udara yg tlah mencapai
trakea dan bila msh mengandung partikel debu akan dTangkap oleh sekret2
dalnjutnya akan dTeruskan kedalam paru2 dan melalui pembluh alveoli O2 dan CO2
tertukar dan terjadilah proses pernapasan.
Metode
perhitungan :
Satu
pernapasan adl satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu
kali gerakan nak turun)
Pernapasan
dihitung selama 30 detik lalu dikalikan 2 untuk mendapatkan frekuensi
pernapasantiap menit, pada keadaan normal mungkin pernapasan hanya dihitung
selama 15 detik lalu hasilx dikalikan 4
Frekuensi
napas normal :
Usia baru
lahir sekitar 35 – 50 x/menit
Anak2 15 –
30x/menit
usia 2-12
tahun 18 – 26 x/menit
dewasa 16 –
20 x/menit.
Takhipnea
:Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
Bradipnea :
Bila kurang dari 10 x/menit disebut
Apnea : Bila
tidak bernapas .
V.
PEMERKSAAN BIOMETRIAKA
1.
Pemeriksaan BB
2.
Permeiksaan TB
BBI (Brat
bdan ideal) :
BBI Dwasa =
(TB - 100) – (TB - 100) x 10%
= (B – 100)
x 90%
Anak (1 – 10
thn) = (umur thn X 2) + 8
bayi (0 – 12
thn) = (umur bln) : 2 + 4
BMI (Body ms
index) = BB
TBXTB(cm)
Ket :
K = <
18,5 kg N = 18,5 – 24 kg OR =24 – 27 kg OS = 27 – 30 kg OB = > 30 kg
3.
Pemeriksaan elasitas kulit
Elastisitas
kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh . secara
sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit . dapat diketahui derajat
kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ).
V.
PEMERKSAAN NEOROLOGI
1. Fungsi
selebral
2. Fungsi
nervus cranial
3. Fungsi
motorik
4. Fungsi
sensorik
5. Refleks
1. Fungsi
selebral :
Keadaan
umum, tingkt ksadran yg umumx dKembngakan dg Glasgow coma scala (GCS) :
Reflek
membuka mata (E)
4 : membuka
scara spontan
3 : dg
rangsangan suara
2 : dg rangngan
nyeri
1 : tdk ada
respon
Reflek
verbal (V)
5 :
orientasi bq
4 :
kta,klimat bq tp isix prckpn mmbingungkn
3 : kta2 bq
tp klimat tdk baik
2 : kta2 tdk
dpt dMngerti
1 : tdk
kluar suara
Reflek
motorik (M)
6 : mlakukn
printh dg bq
5 : mngenali
nyri lokal tp tdk mlkukn prnth dg
baik
4 : dpt
mnghindari rangsangn dg tngan flksi
3 : hax dpt
mlakukn fleksi
2 : hax dpt
mlakukn ekstensi
1 : tdk ada
grakn
Drajat
kesadaran :
Sadar : dpt
brerorientasi n brkomunikasi
Somnolen :
dpt dGugah dg brbagai stimulasi,breaksi scara M/V kmudian trtidur lg,
glisah/tnang
Stupor :
grakn spontn, mnjwb scra rflek pd rangsangn nyeri, pndengarn dgn suara kras n
penglihtan kuat, V trbatas pd satu or dua kta sja, non verbal dng menggunkn
kpala
Semi koma :
tdk trdapat respon V, reaksi rangsangn kasar dan ada yg menghindar
ex ;
menghindari tusukan
Koma : tdk
breaksi pd stimulus
Kualitas
kesadaran :
Compos
mentis (CM) : breaksi scara adekuat
Abstensia
drowsy (ksadaran tumpul) : tdk tidur n tdk bgitu waspada, perhatian rhadap
skeliling brkurang, cndrung mngantuk
Confused
(bingung) : disorientasi tempa, waktu, orang
Delerium :
mentl n M kacau, halusinasi
Apatis : tdk
tdur, acuh tk ach,tdk bicara, pandangn hampa
2. Fungsi
nervus cranial :
cara
pemerksaan
N.I :
olfaktorius (daya penciuman)
N.II :
optikus (tajam penglihatan)
N.III :
okulomorius (grakn klopak mta kAtas, kontriksi pupil, grakn otot mata)
N.IV=N.III :
trochlearis (grkan mata kBwah n dlm)
N.V :
trigeminal (mnguxh,sensasi wajh,gigi,lidah,reflek kornea n rflk.kdip).
N.VI=N.III :
abducend (deviasi mata kelateral)
N.VII :
fasialis (gerakan oot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah)
N.VIII :
vestibulocochlearis (pendengaran n keseimbangan)
N.VIX :
glosofaringeus (sensasi rasa 1/3 posterior lidah)
N.X : vagus
(reflek muntah n mnelan)
N.XI :
accesorius (grakan otot trapezius dan otot sternocleoudus masteodeus)
N.XII :
hipoglosus (grakan lidah)
Cara
pengujian fungsi nervus cranial :
N.I
px mmjamkn
mata,disuruh membdakn bau yg dRasakan (kopi,tmbakau,alkohol,dll)
N.II
dg snelen card,foduscope,priksa
lapang pandang
N.III
tes ptran
bola mata, menggrakkn konjungtva,palvebra,rflk pupil,inspeksi bola mata
N.IV
grakkan mata
kBawah n kdalam
N.V
grakkn
rahang kSmua sisi,px mmjamkan mata,senth dg kpas pd dahi n pi2.reaksi nyeri
dlakukn dg bnda tumpul n reaksi suhu dg air pnas or dingin.
N.VI
= N.III
N.VII
senyum,bersiul,menggrakkn
dahi,mengangkt alis mata,mntup klopak mta dg thanan,mnjulurkn lidah untk
membdakan gula n gram
N.VIII
tes webber n
rinne
N.IX
membdakan
rasa manis n asam
N.X
menyenth
faring posterior, px mnelan ludah or air n sduruh mengucapkn “ah....!”
N.XI
palpasi n
catat kkuatn otot trapesius,surh px mngangkt bahu n lakukn thanan sambl px
mlawan thanan tsb.palpasi n catat kkuatn otot sternokleodomasteudeus dg cara
surh px mmutar kpala n lakukn tahanan n surh px mlawan thanan
N.XII
px dsuruh
menjulurkn lidah n dgrakkan dari sisi ke sisi.surh px mnekan pi2 bagian dlm
lalu tekan dari luar n printah px mlawan tkanan tadi
3. Fungsi
motorik :
Otot
ukuran otot
: atropi/hipertropi
tonus :
kekejangan, kekakuan, kelemahan
kekuatan :
fleksi, ekstensi,abduksi, adduksi.
Gait
(keseimbangan) : dgn rombergs tes
Drajat
kekuatan motorik :
5 : kekuatan
pnuh untuk mlakukn aktifitas
4 : ada
grakan tp dtk pnuh
3 : ada
kkuatan brgrak untuk mlawan grapitas bumi
2 : ada
kmampuan brgrak tp tdm mampu mlawan grafitasi bumi
1 : hanya
ada kontraksi
0 : tdk ada
kontraksi sma skli
4. Fungsi
sensorik :
# Tes :
nyeri
suhu
raba halus
gerak
getar
tekan
refered pain
(cubit)
5. Fungsi
refleks :
reflek
superfisial
reflek
gluteal (pantat)/panggul
carax :
goreskn/tusukan daerah gluteal
respon :
gerakn reflek torik otot gluteal ipsi
lateral
Reflek
tendon/periosteum
reflek
patela
cara : ketuk
pd tendon patella
respon :
plantar fleksi cz kontraksi m.Quadrisep
femoris
Reflek
patologis
- babinsky
cara :
penggoresan tlapak kki bagian lateral
dr posterior
ke anterior
respon :
ekstensi ibu jari kaki n pengemba
ngan
jari-jari kki lainx
- gordon
cara :
penekanan betis secara keras
respon : spt
babinsky
Rossolimo
cara :mengetukkan
pd tlapk kaki
respon :
fleksi jari2 kki pd sendi interfalangeal
Hoffman
cara :
menggoreskn pd kuku jari tangan px
respon :
jari2 fleksi
Reflek
primitif
- grasps
refleks
cara :
mnekan jari pmeriksa pd tlapak
tangan px
respon :
tangan px mengepal
- palmo-mental
refleks
cara :
goreskn ujung pena pd tlapak tngan
respon :
kontraksi otot mntalis
Diposkan
oleh syamsuddin, A.Md.Kep di 06.37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar