LAPORAN
KRAM
OTOT

OLEH :
1. Ana Mau’idhoh
Hasanah
2. Ana Setiyani
3. Elfita Maghdalena
4. Fitriyani
5. Nosi Andriyani
6. Rio Ginanjar
7. Rizki septiana H.
8. Siti Zunairoh
PROGAM STUDI S1
KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN NUR PURWODADI TAHUN AJARAN
2016/2017
KRAM OTOT
A.
Pengertian
Kram adalah pengerutan pada otot,
yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri. Kram bisa sembuh dengan
sendirinya selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung dari kontraksi
tersebut, dan kram dapat terjadi pada otot rangka atau otot polos.

B.
Terjadinya Kram Otot
Pada umumnya penyebab kram
otot tidak diketahui secara pasti (dalam dunia medis dikenal dengan istilah
idiopatik), dan bisa disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Beberapa
kondisi yang berisiko menyebabkan terjadinya kram adalah kondisi otot yang
terlalu lelah, penggunaan konstraksi otot yang tiba-tiba (kurang pemanasan dan
peregangan), serta gangguan sirkulasi darah ke otot.
Selain yang bersifat
idiopatik, kram otot dapat pula disebabkan oleh penyakit tertentu yang
spesifik. Dalam kondisi ini, kram merupakan salah satu dari gejala pada
penyakit atau keadaan tersebut. Beberapa penyakit dan kondisi yang juga
merupakan penyebab dari kram otot adalah:
1.
Efek samping dari beberapa jenis obat, seperti obat-obatan
kardiovaskuler (diuretik, nifedifine), obat saluran cerna (cimetidine),
modifikasi lemak tubuh (statun, fibrat), obat saluran napas (salbutamol,
terbutalin), dan lain-lain.
2.
Dehidrasi/kekurangan
cairan tubuh.
5.
Kelenjar
tiroid yang kurang aktif.
6.
Penyempitan
pembuluh darah kaki yang menghambat sikulasi darah.
7.
Gangguan
saraf, bisa diakibatkan oleh kekurangan vitamin B complex.
8.
Gangguan
hati, seperti sirosis hati.
C. Mekanisme Kram Otot.
Mekanisme
Kram Otot Ganong (1998) menguraikan bahwa rangsang berulang yang diberikan
sebelum masa relaksasi akan menghasilkan penggiatan tambahan terhadap elemen
kontraktil, dan tampak adanya respon berupa peningkatan kontraksi. Fenomena ini
dikenal sebagai penjumlahan kontraksi. Tegangan yang terbentuk selama
penjumlahan kontraksi jauh lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi selama
kontraksi kedutan otot tunggal. Dengan rangsangan berulang yang cepat,
penggiatan mekanisme kontraktil terjadi berulang-ulang sebelum sampai pada masa
relaksasi. Masing-masing respon tersebut bergabung menjadi satu kontraksi yang
berkesinambungan yang dinamakan tetanik atau kontraksi otot yang berlebihan
(kram otot). Menurut Corwin (2000) setiap pulsa kalsium berlangsung sekitar
1/20 detik dan menghasilkan apa yang disebut sebagai kedutan otot tunggal.
Penjumlahan terjadi apabila kalsium dipertahankan dalam kompartemen intrasel
oleh rangsangan saraf berulang pada otot. Penjumlahan berarti masing-masing
kedutan menyebabkan penguatan kontraksi. Apabila stimulasi diperpanjang, maka
kedutan-kedutan individual akan menyatu sampai kekuatan kontraksi maksimum.
Pada titik ini, terjadi kram otot sampai dengan tetani yang ditandai oleh kontraksi
mulus berkepanjangan. Menurut Ganong (1998) satu potensial aksi tunggal
menyebabkan satu kontraksi singkat yang kemudian diikuti relaksasi. Kontraksi
singkat seperti ini disebut kontraksi kedutan otot. Potensial aksi dan
konstraksi diplot pada skala waktu yang sama. Kontraksi timbul kira-kira 2 mdet
setelah dimulainya depolarisasi membran, sebelum masa repolarisasi potensial
aksi selesai. Lamanya kontraksi kedutan beragam, sesuai dengan jenis otot yang
dirangsang.

D.
Pemacu Terjadinya Kram Otot
1. Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan
pembengkakan pada kaki dan ankle (pergelangan kaki), yang memicu
tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang
menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.
2. Nutrisi
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang
dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa
menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah
gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi
kelenjar paratiroid).
3. Cedera
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat
terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau
patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau
kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian.
4. Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid
arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel
syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki.
Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala.
Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi.
5. Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi
diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat
menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya
kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak
terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut
vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu
sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah.
E. Cara Mencegah Kram Otot
1. Kram pada kaki
Korban dibantu berdiri dan berat badannya ditahan
dengan kaki bagian depan. Setelah ejang pertama berlalu, pijat kakinya.
2. Kram pada betis
Lutut korban diluruskan, kaki ditekan dengan kuat dan
mantap ke atas mengarah ke tulang kering. Pijat ototnya dengan cara menekan
untuk memberikan efek tenang pada otot.
3. Kram pada paha
Untuk kram pada paha bagian belakang, lutut korban
diluruskan lalu angkat kakinya. Untuk kejang pada paha bagian depan, lutut
ditekuk. Pada kedua paha, pijat ototnya kuat-kuat.
Cara yang sering kita lihat dalam pertandingan adalah
medis menyemprotkan spray ke pemain yang terkapar karena kram atau cedera.
semprotan itu bernama chlor ethyl. Dimana spray berguna untuk menghilangkan
rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal.
Cara paling mudah untuk mengatasi kram adalah dengan
mengoleskan pada bagian yang kram salep khusus pereda nyeri otot. Hal ini cukup
membawa perubahan signifikan untuk meredakan nyeri akibat kram. Dengan obat-
obatan pemanas [salep, balsem, atau koyo] berguna untuk melebarkan pembuluh
darah sehingga aliran darah tidak terganggu karena kekuatan/ kekejangan otot
pada terjadi kram.
a. Mandi atau rendamlah bagian yang terexplorasi ketika
melakukan aktifitas dengan air hangat. Bagus dilakukan setelah beraktivitas
seharian, setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang
tegang.
b. Lakukan perenggangan / pendinginan sebelum tidur,
namun hindari penegangan / meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun
tidur dan usahakan agar kaki- kaki anda tetap hangat selama tidur.
c. Hindari melakukan olahraga atau aktivitas berat secara
tiba-tiba karena dapat menyebabkan otot menjadi kaget (kram). Oleh karena itu,
lakukan pemanasan secara benar sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas
fisik lainnya dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan
memberikan kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak
menimbulkan kram. Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi
setelah bangun tidur, dengan melakukan senam kecil.
d. Minum setidaknya enam gelas penuh setiap hari,
termasuk satu gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan
setelah berolah raga.
e. Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan
magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi
kebutuhan potasium Anda.
f. Konsumsilah Multivitamin B serta Vitamin E, Karena
otot memerlukan vitamin-vitamin esensial ini untuk memperbaiki dan membangun
kembali sel-selnya serta membantu mencegah kram. Dr. Deed mengatakan, vitamin B
terbukti dapat membantu fungsi syaraf dan mengontrol rasa nyeri yang disalurkan
oleh saraf.
g. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah
melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah
duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat
atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar