Kamis, 31 Agustus 2017

Laporan kram otot

LAPORAN
KRAM OTOT
Description: C:\Users\LENOVO\Pictures\LOGO BARU.jpg
OLEH :
1.     Ana Mau’idhoh Hasanah
2.     Ana Setiyani
3.     Elfita Maghdalena
4.     Fitriyani
5.     Nosi Andriyani
6.     Rio Ginanjar
7.     Rizki septiana H.
8.     Siti Zunairoh

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN NUR PURWODADI TAHUN AJARAN 2016/2017
KRAM OTOT

A.   Pengertian
Kram adalah pengerutan pada otot, yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri. Kram bisa sembuh dengan sendirinya selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung dari kontraksi tersebut, dan kram dapat terjadi pada otot rangka atau otot polos.
Description: kram otot.jpg
B.    Terjadinya Kram Otot
Pada umumnya penyebab kram otot tidak diketahui secara pasti (dalam dunia medis dikenal dengan istilah idiopatik), dan bisa disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Beberapa kondisi yang berisiko menyebabkan terjadinya kram adalah kondisi otot yang terlalu lelah, penggunaan konstraksi otot yang tiba-tiba (kurang pemanasan dan peregangan), serta gangguan sirkulasi darah ke otot.
Selain yang bersifat idiopatik, kram otot dapat pula disebabkan oleh penyakit tertentu yang spesifik. Dalam kondisi ini, kram merupakan salah satu dari gejala pada penyakit atau keadaan tersebut. Beberapa penyakit dan kondisi yang juga merupakan penyebab dari kram otot adalah:
1.     Efek samping dari beberapa jenis obat, seperti obat-obatan kardiovaskuler (diuretik, nifedifine), obat saluran cerna (cimetidine), modifikasi lemak tubuh (statun, fibrat), obat saluran napas (salbutamol, terbutalin), dan lain-lain.
2.     Dehidrasi/kekurangan cairan tubuh.
3.     Ketidakseimbangan elektrolit tubuh (kadar kalsium, kalium, atau natrium yang terlalu rendah).
4.     Kehamilan, terutama pada trimester terakhir (minggu ke 28-40).
5.     Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
6.     Penyempitan pembuluh darah kaki yang menghambat sikulasi darah.
7.     Gangguan saraf, bisa diakibatkan oleh kekurangan vitamin B complex.
8.     Gangguan hati, seperti sirosis hati.
C.   Mekanisme Kram Otot.
Mekanisme Kram Otot Ganong (1998) menguraikan bahwa rangsang berulang yang diberikan sebelum masa relaksasi akan menghasilkan penggiatan tambahan terhadap elemen kontraktil, dan tampak adanya respon berupa peningkatan kontraksi. Fenomena ini dikenal sebagai penjumlahan kontraksi. Tegangan yang terbentuk selama penjumlahan kontraksi jauh lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi selama kontraksi kedutan otot tunggal. Dengan rangsangan berulang yang cepat, penggiatan mekanisme kontraktil terjadi berulang-ulang sebelum sampai pada masa relaksasi. Masing-masing respon tersebut bergabung menjadi satu kontraksi yang berkesinambungan yang dinamakan tetanik atau kontraksi otot yang berlebihan (kram otot). Menurut Corwin (2000) setiap pulsa kalsium berlangsung sekitar 1/20 detik dan menghasilkan apa yang disebut sebagai kedutan otot tunggal. Penjumlahan terjadi apabila kalsium dipertahankan dalam kompartemen intrasel oleh rangsangan saraf berulang pada otot. Penjumlahan berarti masing-masing kedutan menyebabkan penguatan kontraksi. Apabila stimulasi diperpanjang, maka kedutan-kedutan individual akan menyatu sampai kekuatan kontraksi maksimum. Pada titik ini, terjadi kram otot sampai dengan tetani yang ditandai oleh kontraksi mulus berkepanjangan. Menurut Ganong (1998) satu potensial aksi tunggal menyebabkan satu kontraksi singkat yang kemudian diikuti relaksasi. Kontraksi singkat seperti ini disebut kontraksi kedutan otot. Potensial aksi dan konstraksi diplot pada skala waktu yang sama. Kontraksi timbul kira-kira 2 mdet setelah dimulainya depolarisasi membran, sebelum masa repolarisasi potensial aksi selesai. Lamanya kontraksi kedutan beragam, sesuai dengan jenis otot yang dirangsang.

Description: fisiologi-jaringan-otot-30-728.jpg

D.   Pemacu Terjadinya Kram Otot
1.    Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan ankle (pergelangan kaki), yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.
2.      Nutrisi
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).

3.      Cedera
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian.
4.      Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi.
5.      Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah.

E.    Cara Mencegah Kram Otot
1.    Kram pada kaki
Korban dibantu berdiri dan berat badannya ditahan dengan kaki bagian depan. Setelah ejang pertama berlalu, pijat kakinya.
2.    Kram pada betis
Lutut korban diluruskan, kaki ditekan dengan kuat dan mantap ke atas mengarah ke tulang kering. Pijat ototnya dengan cara menekan untuk memberikan efek tenang pada otot.



3.    Kram pada paha
Untuk kram pada paha bagian belakang, lutut korban diluruskan lalu angkat kakinya. Untuk kejang pada paha bagian depan, lutut ditekuk. Pada kedua paha, pijat ototnya kuat-kuat.

Cara yang sering kita lihat dalam pertandingan adalah medis menyemprotkan spray ke pemain yang terkapar karena kram atau cedera. semprotan itu bernama chlor ethyl. Dimana spray berguna untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal.
Cara paling mudah untuk mengatasi kram adalah dengan mengoleskan pada bagian yang kram salep khusus pereda nyeri otot. Hal ini cukup membawa perubahan signifikan untuk meredakan nyeri akibat kram. Dengan obat- obatan pemanas [salep, balsem, atau koyo] berguna untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah tidak terganggu karena kekuatan/ kekejangan otot pada terjadi kram.
a.    Mandi atau rendamlah bagian yang terexplorasi ketika melakukan aktifitas dengan air hangat. Bagus dilakukan setelah beraktivitas seharian, setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.
b.    Lakukan perenggangan / pendinginan sebelum tidur, namun hindari penegangan / meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun tidur dan usahakan agar kaki- kaki anda tetap hangat selama tidur.
c.    Hindari melakukan olahraga atau aktivitas berat secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan otot menjadi kaget (kram). Oleh karena itu, lakukan pemanasan secara benar sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram. Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan melakukan senam kecil.
d.    Minum setidaknya enam gelas penuh setiap hari, termasuk satu gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan setelah berolah raga.
e.    Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi kebutuhan potasium Anda.
f.      Konsumsilah Multivitamin B serta Vitamin E, Karena otot memerlukan vitamin-vitamin esensial ini untuk memperbaiki dan membangun kembali sel-selnya serta membantu mencegah kram. Dr. Deed mengatakan, vitamin B terbukti dapat membantu fungsi syaraf dan mengontrol rasa nyeri yang disalurkan oleh saraf.
g.    Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar