Kamis, 31 Agustus 2017

sistem imun


Sistem Imun
dr. Thomas Budi Setiawan

Manusia dan hewan mempunyai sistem pelacakan dan penjagaan terhadap benda asing yang dikenal dengan sistem imun, di mana dapat melindungi tubuh terhadap penyebab penyakit patogen seperti virus, bakteri, parasit, jamur dan mikroba lainnya.Tubuh setiap hari berhubungan dengan mikroba patogen, baik yang ada di lingkungan (udara, air, tanah, dsb) maupun yang menempel pada tubuh (kulit, selaput lendir saluran nafas, selaput lendir mata maupun yang masuk bersama makanan dan minuman).http://sarmoko.blog.unsoed.ac.id/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Imunitas adalah pertahanan terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi disebut Sistem Imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul dan bahan lainnya terhadap mikroba disebut respon imun.
Fungsi sistem imun:
  1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
  2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
  3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Ada dua sistem imun tubuh:
  1. Sistem imun nonspesifik (innate immune system)
  2. Sistem imun spesifik  (adaptif) (adaptive immune system)
Antara kedua sistem imun tersebut ada kerja sama yang erat yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lain.
Hal-hal yang mencegah invasi mikroba dari luar (sistem pertahanan fisik):
  1. Kulit yang utuh merupakan benteng pertahanan terluar untuk mencegah masuknya mikroorganisme pathogen. Kulit di sini juga termasuk produknya yaitu keringat.
  2. Gerak rambut getar, sekresi lendir pada sal nafas dan refleks batuk.
  3. Kelenjar air mata yang mengeluarkan lisozim (lyzozyme) yang dapat menghancurkan mikroba. Lisozim merupakan enzim pelisis.
  4. Asam lambung (HCl). pH di lambung sangat asam (pH rendah) sehingga banyak mikroorganisme tidak bisa hidup pada kondisi ini. Namun tidak berlaku untuk Helitobacter pylori, yang bisa hidup di lambung. Di curigai mikroorganisme ini yang menyebabkan kanker lambung. Menurut beberapa penelitian, tempe merupakan tempat menyenangkan bagi H. pylori, sehingga orang yang postif memiliki H. pylori tidak dianjurkan memakan tempe.
  5. Gerakan peristaltik usus
  6. pH rendah pada vagina maupun urin.
Jika mikroba tetap masuk, maka sistem imun akan berkerja. Hal-hal yang membuat mikroba yang sudah masuk jaringan tubuh menjadi tidak berdaya. Sistem imun terbagi menjadi dua yaitu sistem imun non spesifik (innate imunity) dan sistem imun spesifik (adaptive immunity). Kedua sistem ini  yang melindungi tubuh dan mengeliminasi agen penyakit.
http://moko31.files.wordpress.com/2012/06/bakteri-pertahanan.jpg?w=640
Pertahanan spesifik (cellular imunity). Dilakukan oleh leukosit, dengan cara fagositosis. Sel PMN (polimorfonuklear), monosit, makrofag, limfosit. Melibatkan limfokin yaitu IL, TNF, IFN.
Pertahanan spesifik (humoral immunity). Dilakukan oleh antibodi dan antitoksin, menahan serangan mikroba maupun terhadap toksinnya. Spesifik artinya: antibodi untuk melawan mikroba tertentu hanya bisa menahan serangan mikroba tertentu pula. Melibatkan imunoglobulin.
Sistem pertahanan tubuh tiga lapis:
Lapis pertama : kulit
Lapis kedua : sel darah putih fagositik (di luar leukosit). Sel darah putih ada basofil, eosinofil, dan neutrofil (merupakan granulosit). Yang bukan granulosit yaitu monosit dan limfosit. Granulosit yaitu di daerah sitoplasma ada granula/butir-butiran.
Lapis ketiga : limfosit, antibodi
Organ limfatika
Organ limfatika primer: thimus dan sumsum tulang/bone marrow
Organ limfatika skunder: cincin Waldeson (sekitar daerah tonsil/amandel). Anak kecil yang sering mencret bisa melepaskan Peyer Patcher dari ususnya. Padahal bagian ini diperlukan untuk pertahanan tubuh. Sehingga pada saat dewasa menjadi mudah sakit. Amandel juga merupakan sistem pertahahan tubuh. Jika dilakukan operasi maka ke depannya akan sering sakit.











Gambar Sistem Imun















Sakit Akibat Serangan Sistem Imun Tubuh Sendiri


Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari zat berbahaya dari virus, bakteri, racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun mengalami gangguan, justru akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.
Gangguan ini disebut gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat.
Normalnya, pasukan sistem kekebalan tubuh sel darah putih membantu melindungi tubuh terhadap zat berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun, sel-sel kanker dan darah atau jaringan dari orang atau spesies lain. Sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya.
Tapi pada pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen.
Hasilnya adalah resposn imun yang merusak jaringan tubuh normal. Ini adalah reaksi hipersensitivitas mirip dengan respon di alergi.
Pada alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat eksternal yang biasanya akan diabaikan. Tapi pada gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap jaringan tubuh normal. Yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan antara jaringan normal dan antigen tidak diketahui.
Satu teori menyebutkan bahwa beberapa mikro-organisme (termasuk bakteri) dan obat-obatan dapat memicu beberapa perubahan, terutama pada orang yang memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan autoimun.
Seperti dilansir dari NLM, gangguan autoimun dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Perusakan satu atau lebih jenis jaringan tubuh
  2. Pertumbuhan organ abnormal
  3. Perubahan fungsi organ
Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan kulit.
Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun.
Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:
  1. Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)
  2. Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)
  3. Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)
  4. Diabetes tipe I
  5. Rheumatoid arthritis (radang sendi)
  6. Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)
  7. Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)
  8. Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata
  9. Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)
  10. Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)
  11. Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)
  12. Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)
Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah.
Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Misalnya, pemberian suplemen tiroid, vitamin, suntikan insulin atau transfusi darah. Tidak ada usaha pencegahan yang bisa dilakukan untuk gangguan ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar