Senin, 28 Agustus 2017

makalah konsep dan askep kebersihan perorangan




MAKALAH
KONSEP DAN ASKEP KEBERSIHAN PERORANGAN



Disusun Oleh :

                                               Nama    :   Henderi Bagus Imam V
                                               NIM     :   15. 02. 10. 29
                                               Prodi     :   PSIK 1



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
ANNUR PURWODADI
2015/2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Tindakan Keperawatan: Memandikan Klien, Oral Hygiene Dan Menyiapkan Tempat Tidur ” . Sholawat serta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.











                                                                                                                          Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.     Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C.     Tujuan Penelitian..................................................................................................... 1
D.     Manfaat Penelitian................................................................................................... 2
E.      Metode Penelitian.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A.     Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Personal Hygiene..................................... 3
B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene.............................................. 4
C.     Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene................................... 5
D.     Tanda dan Gejala Klinis Personal Hygiene............................................................... 5
E.      Prinsip Personal Hygiene......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 10
A.     Simpulan................................................................................................................ 10
B.     Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang Masalah
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu.  Kebutuhan dasar  manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi  nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital.  Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah konsep dan asuhan keperawatan personal hygiene?
2.    Apa faktor yang mempengaruhi personal hygiene?
3.    Apa dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene?
4.    Apa tanda dan gejala klinis personal hygiene?
5.    Apa prinsip personal hygiene?

C.  Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui konsep dan asuhan keperawatan personal hygiene
2.    Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi personal hygiene
3.    Untuk mengetahui dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
4.    Untuk mengetahui tanda dan gejala klinis personal hygiene
5.    Untuk mengetahui prinsip personal hygiene

D.  Manfaat Penelitian
Agar pembaca tahu konsep dan asuhan keperawatan personal hygiene
Agar pembaca tahu faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Agar pembaca tahu dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
Agar pembaca tahu tanda dan gejala klinis personal hygiene
Agar pembaca tahu prinsip personal hygiene

E.   Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah dengan study pustaka, yaitu mencari informasi melalui browsing internet dan artikel yang terkait.




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Personal Hygiene
1.    Definisi Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, Wartonah, 2006:78). Hygiene personal juga merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari di rumah sakit. Berikut ini adalah definisi personal hygiene menurut beberapa ahli, diantaranya:
a.    Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
b.    Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin. 1979 (dalam Basyar.2005)
c.    Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
d.    Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan (Potter & Perry. 2005)
2.    Macam-macam personal hygiene
Menurut Tarwoto, Wartonah (2006), macam-macam personal hygiene diantaranya adalah:
a.    Perawatan kulit kepala dan rambut
b.    Perawatan mata
c.    Perawatan hidung
d.    Perawatan telinga
e.    Perawatan kuku kaki dan tangan
f.      Perawatan genetalia
g.    Perawatan kulit seluruh tubuh
h.    Perawatan tubuh secara keseluruhan
3.    Tujuan perawatan personal hygiene
a.    Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b.    Memelihara kebersihan diri seseorang
c.    Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d.    Pencegahan penyakit
e.    Meningkatkan percaya diri seseorang
f.      Menciptakan keindahan

B.  Faktor-Faktor yang Memengaruhi Personal Hygiene
Menurut Potter & Perry.2005, faktor-faktor yang memengaruhi personal hygiene antara lain:
a.    Citra tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat seringkali berubah. Citra tubuh memengaruhi cara mempertahankan hygiene.
b.    Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat memengaruhi praktik hygiene pribadi. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang memengaruhi perawatan kebersihan. Remaja dapat menjadi lebih perhatian pada hygiene seperti ketertarikan mereka pada teman kencannya.
c.    Status sosioekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang memengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Dalam lingkungan rumah ada kebutuhan untuk menambah alat-alat yang membantu klien dalam memelihara hygiene dalam keadaan yang aman.
d.    Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
e.    Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi memengaruhi perawatan higienis. Orang dari latar kebudayaan berbeda mengikuti perawatan diri yang berbeda.


f.      Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Klien memilih produk yang berbeda (misalnya sabun, sampo, deodoran dan pasta gigi) menurut pilihan dan kebutuhan pribadi.
g.    Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu (misalnya kanker tahap lanjut) atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

C.  Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
Menurut Siburian (2002) menurunnya fungsi fisiologis dan kesehatan pada lansia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang kebersihan lansia yaitu: mandi, kebersihan mulut, cuci rambut dan kulit, kuku, pakaian. Maka dari itu akan timbul suatu dampak sebagai berikut:
1.    Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.    Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dangangguan interaksi sosial.

D.  Tanda dan Gejala Klinis Personal Hygiene
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
1.    Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2.    Hidung kotor dan telinga juga kotor
3.    Gigi kotor disertai mulut bau
4.    Kulit panjang dan tidak terawat
5.    Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
6.    Badan kotor dan pakaian kotor
7.    Penampilan tidak rapi
E.   Prinsip Personal Hygiene
Kebersiahan kulit dan membran mukosa sangatlah peting karena kulit merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit. Dalam menjalankan fungsinya, kulit menrima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman patogen kedalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, gangguan, atau mungkin kelainan yang muncul. Selain itu, kondisi kulit yang bersih akan menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseoarang terliaht cantik. Prinsip hygiene personal dapat meliputi beberapa hal:
1.    Kulit
Umumnya kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi, kita sebaiknya mengguanakan sejenis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat mencegah hilangnya kelembaban dan menghaluskan kulit. Sabun detergen jarang digunakan untuk mandi karena sifatnya iritatif. Dalam memilih dan memakai sabun, make up, deodoran, dan sampo hendaknya pilih produk yang tidah menimbulkan rasa perih/iritasi. Kulit anak-anak harus rutin membersihkanya karena anak sering sekali buang air dan senang bermain kotoran. Cara perawatan kulit adalah sebagai berikut:
a.    Biasakan mandi minimal 2 kali sehari/setelah beraktivitas
b.    Gunakan sabun  yang tidak bersifat iritatif
c.    Sabuni seluruh tubuh terutama lipatan area kulit seperti sela jari, ketiak belakang telinga, dll
d.    Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah
e.    Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan, hingga kaki.
Hal-hal yang membahayakan kulit adalah sinar matahari, rokok, alcohol dan kondisi stress. Pengaruh sinar matahari dapat menyababkan kerusakan pada serat elastin yang memberi kelenturan pada kulit juga kolagen yang membentuk serta menunjang jaringan kulit. rokok dapat mempercepat penuaan jaringan kulit karena zat yang terkandung didalamnya dapat mengurangi cadangan vitamin C dalam tubuh. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan vitamin B dan cadangan vitamin C. kondisi stress dapat memicu berbagai kelainan dalam tubuh termasuk kulit.
2.    Kuku
Kuku merupakan perlengkapan kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel. Badan kuku adalah jaringan yang tampak di sebelah luar, sedangkan akarnya terletak di dalam lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat makanan. Kuku yang sehat berwarna merah muda. Cara-cara dalam merawat kuku antara lain:
a.    Kuku jari tangan dapat dipotong dengan mengikir atau memotongnya dalam bentuk oval (bujur) atau mengikuti bentuk jari. Sedangkan kuku jari kaki di potong dalam bentuk lurus.
b.    Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bias melukai selaput kulit dan kulit disekitar kuku.
c.    Jangan membersihkan kotoran dibalik kuku dengan benda tajam, sebab akan merusak jaringan dibawah kuku.
d.    Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
e.    Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi atau direndam dengan air hangat terlebih dahulu.
3.    Rambut
Rambut merupakan struktur kulit. Rambur terdiri atas tangkai rmbut yang tumbuh melalui dermis dan menembus permukaan kulit, serta kantung rambut yang terletak di dalam dermis. Rambut yang sehat terlihat mengkilau, tidak berminyak, tidak kering atau mudah patah. Pertumbuhan rambut tergantung pada keadaan umum tubuh. Normalnya rambut tumbuh karena mendapat suplai dari pembuluh-pembuluh darah disekitar rambut. Beberapa hal yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut antara lain panas dan malnutrisi. Fungsi rambut sendiri adalah untuk keindahan dan penahan panas. Bila rambut kotor dan tidak dibersihkan lama kelamaan akan menjadi sarang kutu kepala. Umumnya, rambut yang pendek mudah perawatannya dibandingkan rambut yang panjang. Cara-cara merawat rambut antara lain:
a.    Cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan memakai sampo yang cocok.
b.    Pangkas rambut agar terlihat rapi.
c.    Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut kerinting dan olesi dengam minyak.
d.    Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena dapat melukai kulit kepala.
e.    Pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut.
f.      Pada jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga kepangkal dengan pelan dan hati-hati.

4.    Gigi dan mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan dan merupakan bagian tambahan dari sistem pernapasan. Dalam rongga mulut terdapat gigi dan lidah yang berperan penting dalam proses pencernaan awal. Selain gigi dan lidah, ada pula saliva yang penting untuk membersihkan mulut secara mekanis. Mulut merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh bakteri, karenanya harus selalu dibersihkan. Kerusakan gigi dapat disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, mengigit benda keras, dan kebersihan mulut yang kurang. Perawatan gigi dan mulut pada balita ternyata cukup menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia mereka selanjutnya. Beberapa panyakit yang mungkin muncul akibat perwatan gigi dan mulut yang kurang buruk pada balita adalah karier, gingivitis (radang gusi), dan sariawan (Kumpulan Artikel Kesehatan Anak, 2002). Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut adalah untuk mencegah pernyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misal; tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh (Adam, Syamsyunir, 1994). Cara merawat gigi dan mulut antara lain;
a.    Tidak makan yang terlalu manis dan asam.
b.    Tidak menggunakan gigi dan mulut untuk menggigit dan mencongkel benda keras (misal membuka tutup botol).
c.    Menhindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi patah.
d.    Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.
e.    Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, dan kecil sehingga dapat menjangkau bagian dalam gigi.
f.      Meletakan sikat gigi 45 derajat dipertemuan gigi dan gusi dan sikat menghadap kearah yang sama dengan gusi.
g.    Menyikat gigi kearah atas bawah seterusnya.
h.    Memeriksakan gigi secara teratur setiap enam bulan.
5.    Mata
Tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah infeksi. Mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih dari kotoran. Kotoran mata dapat menempel pada pembuluh mata dan sudut mata. Cara merawat mata antara lain:
a.    Usapkan kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian luar.
b.    Saat mengusap mata, guanakan kain yang paling bersih dan lembut.
c.    Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran.
d.    Bila menggunakan kaca mata hendaklah dipakai.
e.    Bila mata sakit hendaklah ke dokter.
6.    Hidung
Cara merawat hidung antara lain:
a.    Jaga lubang hidung dari kemasukan air atau benda kecil.
b.    Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidung, sebab nantinya dapat terhisap dan menyumbat jalan napas serta menyebabkan luka pada membran mukosa.
c.    Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan dengan membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka.
d.    Jangan mengeluarkan kotoran dari hidung dengan menggunakan jari karena dapat mengiritasi mukosa hidung.
7.    Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah kita tetap memperhatikan telinga bagian dalam. Cara merawat telinga adalah sebagai berikut:
a.    Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan-pelan menggunakan penyedot telinga.
b.    Bila menggunakan air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebihan.
c.    Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan ke saluran telinga dan bukan lansung ke gendang telinga.
d.    Jangan langsung menggunakan peniti atau jepit telinga karena dapat menusuk gendang telinga.
8.    Perineum
Tujuan perawatan perineum adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi, mencegah kerusakan pada kulit, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan kebersihan diri. Pada wanita, perawatan perineum dilakukukan dengan membersihkan area genitalia eksterna pada saat mandi. Umumnya, wanita lebih suka melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain apabila mereka mampu secara fisik. Sedangkan pada pria, perawatan yang sama juga dilakukan dua kali sehari saat mandi, terutama pada mereka yang belum disirkimsisi. Adanya kulup pada penis menyebabkan urin mudah terkumpul disekitar glans penis. Kondisi ini lama kelamaan dapat menyebabkan berbagai penyakit, contohnya kanker penis.

BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Kesimpulan Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal agar dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang, Memelihara kebersihan diri seseorang, Memperbaiki personal hygiene yang kurang, Mencegah penyakit, Menciptakan keindahan, Meningkatkan rasa percaya diri.

B.  Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.


                                                                                   
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar