MAKALAH
KONSEP
DAN ASKEP KEBERSIHAN PERORANGAN
Disusun Oleh :
Nama : Henderi
Bagus Imam V
NIM : 15. 02. 10. 29
Prodi : PSIK
1
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
ANNUR
PURWODADI
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Tindakan Keperawatan:
Memandikan Klien, Oral Hygiene Dan Menyiapkan Tempat Tidur ” . Sholawat
serta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan sekarang.
Terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak
langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
tugas makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penelitian..................................................................................................... 1
D.
Manfaat
Penelitian................................................................................................... 2
E.
Metode
Penelitian.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A.
Konsep
Dasar dan Asuhan Keperawatan Personal Hygiene..................................... 3
B.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Personal Hygiene.............................................. 4
C.
Dampak
yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene................................... 5
D.
Tanda
dan Gejala Klinis Personal Hygiene............................................................... 5
E.
Prinsip
Personal Hygiene......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 10
A.
Simpulan................................................................................................................ 10
B.
Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan
keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan
ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik,
psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena
merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat,
oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki
kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan
memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan
aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien
imobilisasi.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene
diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang
bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat
rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah
kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah
konsep dan asuhan keperawatan personal hygiene?
2.
Apa
faktor yang mempengaruhi personal hygiene?
3.
Apa
dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene?
4.
Apa
tanda dan gejala klinis personal hygiene?
5.
Apa
prinsip personal hygiene?
C. Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui konsep dan asuhan keperawatan personal hygiene
2.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi personal hygiene
3.
Untuk
mengetahui dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
4.
Untuk
mengetahui tanda dan gejala klinis personal hygiene
5.
Untuk
mengetahui prinsip personal hygiene
D. Manfaat
Penelitian
Agar pembaca tahu konsep dan asuhan keperawatan personal
hygiene
Agar pembaca tahu faktor yang mempengaruhi personal
hygiene
Agar pembaca tahu dampak yang sering timbul pada masalah
personal hygiene
Agar pembaca tahu tanda dan gejala klinis personal
hygiene
Agar pembaca tahu prinsip personal hygiene
E.
Metode Penelitian
Metode
yang saya gunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah dengan study pustaka,
yaitu mencari
informasi melalui browsing internet dan artikel yang terkait.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Dasar dan Asuhan Keperawatan Personal Hygiene
1. Definisi
Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan
seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, Wartonah, 2006:78). Hygiene personal juga merupakan salah
satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari
di rumah sakit. Berikut ini
adalah definisi
personal hygiene menurut beberapa ahli,
diantaranya:
a. Kebersihan
diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
b. Personal
hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin. 1979
(dalam Basyar.2005)
c. Perawatan
diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes
2000).
d. Cara
perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene
perorangan (Potter & Perry. 2005)
2. Macam-macam
personal hygiene
Menurut Tarwoto, Wartonah (2006), macam-macam
personal hygiene diantaranya
adalah:
a. Perawatan
kulit kepala dan rambut
b. Perawatan
mata
c. Perawatan
hidung
d. Perawatan
telinga
e. Perawatan
kuku kaki dan tangan
f. Perawatan
genetalia
g. Perawatan
kulit seluruh tubuh
h. Perawatan
tubuh secara keseluruhan
3. Tujuan
perawatan personal hygiene
a. Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara
kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki
personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan
penyakit
e. Meningkatkan
percaya diri seseorang
f. Menciptakan
keindahan
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Personal Hygiene
Menurut Potter & Perry.2005, faktor-faktor yang
memengaruhi personal hygiene antara lain:
a. Citra
tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang
tentang penampilan fisiknya. Citra
tubuh ini dapat seringkali berubah. Citra tubuh memengaruhi cara mempertahankan
hygiene.
b. Praktik
sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien
berhubungan dapat memengaruhi praktik hygiene pribadi. Kebiasaan keluarga,
jumlah orang dirumah dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya
merupakan beberapa faktor yang memengaruhi perawatan kebersihan. Remaja dapat
menjadi lebih perhatian pada hygiene seperti ketertarikan mereka pada teman
kencannya.
c. Status
sosioekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang memengaruhi jenis dan
tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Dalam lingkungan rumah ada kebutuhan
untuk menambah alat-alat yang membantu klien dalam memelihara hygiene dalam
keadaan yang aman.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan
implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian,
pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk
memelihara perawatan diri.
e. Variabel
kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi
memengaruhi perawatan higienis. Orang dari latar kebudayaan berbeda mengikuti
perawatan diri yang berbeda.
f. Pilihan
pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan
tentang kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Klien
memilih produk yang berbeda (misalnya sabun, sampo, deodoran dan pasta gigi)
menurut pilihan dan kebutuhan pribadi.
g. Kondisi
fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu (misalnya
kanker tahap lanjut) atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi
fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
C. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
Menurut Siburian (2002) menurunnya fungsi fisiologis
dan kesehatan pada lansia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang
kebersihan lansia yaitu: mandi, kebersihan
mulut, cuci rambut dan kulit, kuku, pakaian. Maka
dari itu akan timbul suatu dampak sebagai berikut:
1. Dampak
fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi
pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak
psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan Personal
Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dangangguan interaksi sosial.
D. Tanda dan Gejala Klinis Personal Hygiene
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah
sebagai berikut :
1. Kulit
kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2. Hidung
kotor dan telinga juga kotor
3. Gigi
kotor disertai mulut bau
4. Kulit
panjang dan tidak terawat
5. Kuku
panjang-panjang dan tidak terawat
6. Badan
kotor dan pakaian kotor
7. Penampilan
tidak rapi
E.
Prinsip
Personal
Hygiene
Kebersiahan kulit dan membran mukosa sangatlah
peting karena kulit merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman
penyakit. Dalam menjalankan fungsinya, kulit menrima berbagai rangsangan dari
luar dan menjadi pintu masuk utama kuman patogen kedalam tubuh. Bila kulit
bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit,
gangguan, atau mungkin kelainan yang muncul. Selain itu, kondisi kulit yang
bersih akan menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseoarang
terliaht cantik. Prinsip hygiene personal dapat meliputi beberapa hal:
1.
Kulit
Umumnya kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika
mandi, kita sebaiknya mengguanakan sejenis sabun yang banyak mengandung lemak
nabati karena dapat mencegah hilangnya kelembaban dan menghaluskan kulit. Sabun
detergen jarang digunakan untuk mandi karena sifatnya iritatif. Dalam memilih
dan memakai sabun, make up, deodoran, dan sampo hendaknya pilih produk yang
tidah menimbulkan rasa perih/iritasi. Kulit anak-anak harus rutin
membersihkanya karena anak sering sekali buang air dan senang bermain kotoran.
Cara perawatan kulit adalah sebagai berikut:
a. Biasakan
mandi minimal 2 kali sehari/setelah beraktivitas
b. Gunakan
sabun yang tidak bersifat iritatif
c. Sabuni
seluruh tubuh terutama lipatan area kulit seperti sela jari, ketiak belakang
telinga, dll
d. Jangan
gunakan sabun mandi untuk wajah
e. Segera
keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan, hingga
kaki.
Hal-hal yang membahayakan kulit adalah sinar
matahari, rokok, alcohol dan kondisi stress. Pengaruh sinar matahari dapat
menyababkan kerusakan pada serat elastin yang memberi kelenturan pada kulit
juga kolagen yang membentuk serta menunjang jaringan kulit. rokok dapat mempercepat penuaan jaringan
kulit karena zat yang terkandung didalamnya dapat mengurangi cadangan vitamin C
dalam tubuh. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan vitamin B dan cadangan vitamin
C. kondisi stress dapat memicu berbagai kelainan dalam tubuh termasuk kulit.
2. Kuku
Kuku merupakan perlengkapan kulit. Kuku terdiri atas
jaringan epitel. Badan kuku adalah jaringan yang tampak di sebelah luar,
sedangkan akarnya terletak di dalam lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat
makanan. Kuku yang sehat berwarna merah muda. Cara-cara dalam merawat kuku
antara lain:
a. Kuku
jari tangan dapat dipotong dengan mengikir atau memotongnya dalam bentuk oval
(bujur) atau mengikuti bentuk jari. Sedangkan kuku jari kaki di potong dalam
bentuk lurus.
b. Jangan
memotong kuku terlalu pendek karena bias melukai selaput kulit dan kulit
disekitar kuku.
c. Jangan
membersihkan kotoran dibalik kuku dengan benda tajam, sebab akan merusak
jaringan dibawah kuku.
d. Potong
kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
e. Khusus
untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi atau direndam
dengan air hangat terlebih dahulu.
3. Rambut
Rambut merupakan struktur kulit. Rambur terdiri atas
tangkai rmbut yang tumbuh melalui dermis dan menembus permukaan kulit, serta
kantung rambut yang terletak di dalam dermis. Rambut yang sehat terlihat
mengkilau, tidak berminyak, tidak kering atau mudah patah. Pertumbuhan rambut
tergantung pada keadaan umum tubuh. Normalnya rambut tumbuh karena mendapat
suplai dari pembuluh-pembuluh darah disekitar rambut. Beberapa hal yang dapat
mengganggu pertumbuhan rambut antara lain panas dan malnutrisi. Fungsi rambut sendiri
adalah untuk keindahan dan penahan panas. Bila rambut kotor dan tidak
dibersihkan lama kelamaan akan menjadi sarang kutu kepala. Umumnya, rambut yang
pendek mudah perawatannya dibandingkan rambut yang panjang. Cara-cara merawat
rambut antara lain:
a. Cuci
rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan memakai sampo yang cocok.
b. Pangkas
rambut agar terlihat rapi.
c. Gunakan
sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut kerinting dan olesi dengam
minyak.
d. Jangan
gunakan sisir yang bergigi tajam karena dapat melukai kulit kepala.
e. Pijat-pijat
kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut.
f. Pada
jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga
kepangkal dengan pelan dan hati-hati.
4. Gigi
dan mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem
pencernaan dan merupakan bagian tambahan dari sistem pernapasan. Dalam rongga
mulut terdapat gigi dan lidah yang berperan penting dalam proses pencernaan
awal. Selain gigi dan lidah, ada pula saliva yang penting untuk membersihkan
mulut secara mekanis. Mulut merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh
bakteri, karenanya harus selalu dibersihkan. Kerusakan gigi dapat disebabkan
oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, mengigit benda keras, dan kebersihan
mulut yang kurang. Perawatan gigi dan mulut pada balita ternyata cukup
menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia mereka
selanjutnya. Beberapa panyakit yang mungkin muncul akibat perwatan gigi dan
mulut yang kurang buruk pada balita adalah karier, gingivitis (radang gusi),
dan sariawan (Kumpulan Artikel Kesehatan Anak, 2002). Salah satu tujuan
perawatan gigi dan mulut adalah untuk mencegah pernyebaran penyakit yang
ditularkan melalui mulut (misal; tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan
gigi, meningkatkan daya tahan tubuh (Adam, Syamsyunir, 1994). Cara merawat gigi
dan mulut antara lain;
a. Tidak
makan yang terlalu manis dan asam.
b. Tidak
menggunakan gigi dan mulut untuk menggigit dan mencongkel benda keras (misal
membuka tutup botol).
c. Menhindari
kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi patah.
d. Menyikat
gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.
e. Memakai
sikat gigi yang berbulu banyak, halus, dan kecil sehingga dapat menjangkau
bagian dalam gigi.
f. Meletakan
sikat gigi 45 derajat dipertemuan gigi dan gusi dan sikat menghadap kearah yang
sama dengan gusi.
g. Menyikat
gigi kearah atas bawah seterusnya.
h. Memeriksakan
gigi secara teratur setiap enam bulan.
5. Mata
Tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk menjaga
kesehatan mata dan mencegah infeksi. Mata yang sehat akan tampak jernih dan
bersih dari kotoran. Kotoran mata dapat menempel pada pembuluh mata dan sudut
mata. Cara merawat mata antara lain:
a. Usapkan
kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian luar.
b. Saat
mengusap mata, guanakan kain yang paling bersih dan lembut.
c. Lindungi
mata dari kemasukan debu dan kotoran.
d. Bila
menggunakan kaca mata hendaklah dipakai.
e. Bila
mata sakit hendaklah ke dokter.
6. Hidung
Cara merawat hidung antara lain:
a. Jaga
lubang hidung dari kemasukan air atau benda kecil.
b. Jangan
biarkan benda kecil masuk kedalam hidung, sebab nantinya dapat terhisap dan
menyumbat jalan napas serta menyebabkan luka pada membran mukosa.
c. Sewaktu
mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan dengan
membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka.
d. Jangan
mengeluarkan kotoran dari hidung dengan menggunakan jari karena dapat
mengiritasi mukosa hidung.
7. Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah
kita tetap memperhatikan telinga bagian dalam. Cara merawat telinga adalah
sebagai berikut:
a. Bila
ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan-pelan menggunakan
penyedot telinga.
b. Bila
menggunakan air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebihan.
c. Aliran
air yang masuk hendaklah diarahkan ke saluran telinga dan bukan lansung ke
gendang telinga.
d. Jangan
langsung menggunakan peniti atau jepit telinga karena dapat menusuk gendang
telinga.
8. Perineum
Tujuan perawatan perineum adalah untuk mencegah dan
mengontrol infeksi, mencegah kerusakan pada kulit, meningkatkan kenyamanan
serta mempertahankan kebersihan diri. Pada wanita, perawatan perineum
dilakukukan dengan membersihkan area genitalia eksterna pada saat mandi.
Umumnya, wanita lebih suka melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain
apabila mereka mampu secara fisik. Sedangkan pada pria, perawatan yang sama
juga dilakukan dua kali sehari saat mandi, terutama pada mereka yang belum
disirkimsisi. Adanya kulup pada penis menyebabkan urin mudah terkumpul
disekitar glans penis. Kondisi ini lama kelamaan dapat menyebabkan berbagai
penyakit, contohnya kanker penis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa kebersihan
diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal agar dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang, Memelihara
kebersihan diri seseorang, Memperbaiki personal hygiene yang kurang, Mencegah
penyakit, Menciptakan keindahan, Meningkatkan rasa percaya diri.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga
dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang
pokok bahasan makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa
yang telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Perry,
Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwoto dan
Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar